Jumat, 30 November 2012

Rumor “Butiran Debu”

Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia
Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa untuk selamanya
Namaku cinta ketika kita bersama
Berbagi rasa sepanjang usia
Hingga tiba saatnya aku pun melihat
Cintaku yang khianat, cintaku berkhianat ooh
Menepi menepilah menjauh
Semua yang terjadi di antara kita ooh
Aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu
(aku terjatuh dan tak bisa bangkit lagi
Aku tenggelam dalam lautan) dalam luka dalam
Aku tersesat dan tak tahu arah jalan pulang
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu
Aku tanpamu butiran debu, aku tanpamu butiran debu
APA SIHH ITU DEBU ??
Pengertian Debu

Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut sebagai partikel yangmelayang di udara dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron. Partikeldebu akan berada di udara dalam waktu yang relatif lama dalam keadaanmelayang-layang di udara, kemudian masuk ke dalam tubuh manusia melaluipernapasan (Pudjiastuti, 2002).

Beberapa jenis debu dapat menyebabkan penyakit pernapasan atau paru,diantaranya berupa debu organik dan anorganik. Debu organik dapatmenyebabkan penyakit pernapasan. Ini karena kepekaan dari saluran napasbagian bawah terutama alveoli terhadap debu meningkat. Kepekaan inilah yangmengakibatkan penyempitan saluran nafas, hingga dapat menghambat aliranudara yang keluar masuk paru, dan akibatnya terjadi sesak nafas (Heqris, 2009).Sedangkan debu anorganik, bila terhirup dalam jumlah banyak, dapatmenimbulkan gangguan paru pula. Debu ini banyak menyerang para pekerja dipabrik semen, asbes, keramik, tambang emas atau besi. Debu ini mengandungpartikel-partikel besi, timah putih, asbes dan lainnya. Kemampuan debu untuk Mekanisme Penimbunan Debu pada Saluran Pernapasan
Mekanisme penimbunan debu dalam paru diawali dengan proses inhalasidebu dalam bentuk partikel debu solid atau suatu campuran dengan asap bisa masuk ke dalam paru tergantung dari besar kecilnya partikel tersebut(Heqris, 2009).Ada 4 pengaruh fisik dari partikel debu yang mengendap di dalam saluranpernapasan, yaitu :1)

Debu berukuran 5-10 mikron yang mengendap pada dinding saluranpernapasan bagian atas dapat menimbulkan efek berupa iritasi yang ditandaidengan gejala faringitis.2)

Debu berukuran 2-3 mikron yang mengendap lebih dalam padabronkus/bronkiolus dapat menimbulkan efek berupa bronchitis, alergi, atauasma.3)

Debu yang berukuran 1-3 mikron yang mengendap di alveoli, dimanagerakannya sejalan dengan kecepatan yang konstan.4)

Debu yang berukuran 0.1-1 mikron karena terlalu ringan tidak dapatmenempel pada saluran napas tetapi mengikuti gerak brown dan beradadalam bentuk suspensi (Pudjiastuti, 2002).

Menurut WHO 1996, ukuran debu partikel yang membahayakan adalahberukuran 0,1-5 atau 10 mikron, sedangkan Depertemen Kesehatanmengisaratkan bahwa ukuran debu yang membahayakan berkisar antara 0,1sampai 10 mikron (Pudjiastuti, 2002).

(Mengkidi, 2006). Mekanisme penimbunan debu di dalam paru-paru terjadidalam 3 mekanisme, yaitu :

1)   Pengaruh inersia menyebabkan timbulnya kelembaban dari debu itu sendiriyang ketika bergerak dan melalui belokan-belokan, debu menjadi lebihmudah masuk akibat adanya dorongan dari aliran udara. Sepanjang saluranpernapasan yang lurus, debu akan mengikuti aliran pernapasan lurus kedalam, sedangkan partikel-partikel yang besar yang tidak ikut dalam aliranudara tersebut akan mencari tempat-tempat yang lebih ideal untuk menempel atau mengendap seperti pada lekukan selaput lendir dalamsaluran pernapasan.

2)  Pengaruh sedimentasi terjadi di saluran-saluran pernapasan dengankecepatan arus udara kurang dari 1 cm/detik, sehingga partikel-partikeltersebut dapat melewati gaya berat dan akhirnya mengendap di saluranpernapasan.

3)  Gerakan Brown berlaku untuk debu-debu yang berukuran kurang dari 0.1mikron. Melalui gerakan udara, partikel debu yang masuk ke dalam tubuh akan mengganggu alveoli kemudian mengendap di sana (Ashari, 2006).Partikel debu yang masuk ke dalam paru-paru akan membentuk fokus danberkumpul di bagian awal saluran limfe paru. Debu ini akan difagositosis olehmakrofag. Debu yang bersifat toksik terhadap makrofag akan merangsangterbentuknya makrofag baru. Pembentukan dan destruksi makrofag yang terus-menerus berperan penting dalam pembentukan jaringan ikat kolagen danpengendapan hialin pada jaringan ikat tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar